Translate

Sabtu

Kemana Kapal Marisa Aceh Utara

ACEH UTARA- Kapal Motor (KM) Marisa milik Pemkab Aceh Utara, berbobot 1.000 ton yang kandas diperairan Pulau Tuangku, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil, pada 24 September 2010 lalu, akan menjadi besi tua.
Tentunya, sejak kandas kapal itu hingga bulan Mei 2012 ini masih terkatung-katung di perairan Pulau Tuangku, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil. Bahkan, Minggu (6/5) kemarin, Tim Marisa Aceh Utara, sudah turun ke perairan Pulau Tuangku, untuk melihat kondisi Kapal Marisa yang merupakan aset Aceh Utara.

Tim tersebut terdiri dari DPRK Aceh Utara, Sekretaris Daerah, tim sar, tim ahli perkapalan Dinas Perhubungan. Kemudian, Panglima Laot Pulau Banyak, Sekcam Pulau Banyak, dan Ketua Pemuda Pulau Banyak.
Hal itu disampaikan anggota tim Marisa DPRK Aceh Utara, Anwar Sanusi, kepada Rakyat Aceh, kemarin, yang mengaku sedang berada di Pulau Banyak, Aceh Singkil. Kata dia, menurut pantauan dilapangan Kapal Marisa tidak bisa ditarik lagi karena kondisi lambung sudah robek sekitar 10 meter.

“Hasil pantauan dilapangan juga banyak barang berharga kapal sudah raib akibat dicuri oleh orang tak bertanggungjawab,”ucap Anwar Sanusi. Sebutnya, Ketua tim Marisa itu Azhari alias Cage dan anggota tim yang ikut kepalangan, dirinya, Tgk Fauzi, Tgk Isa Ahmadi dan Tantawi. Sementara itu data yang diterima Rakyat Aceh, untuk pelayaran kapal tersebut ditangani oleh PT. Bina Usaha I Aceh Utara, sejak dibeli pada tahun 2001 lalu seharga Rp 5,4 miliar, melalui Bagian Ekonomi Pemkab Aceh Utara. Kapal Marisa itu sendiri, merupakan kapal kargo (barang) bermuatan umum, dengan tahun buatan 1988.

Kapal ini juga memiliki panjang 55,4 meter, lebar 11 meter, dengan lebar tempat muatan 22 x 11 x 6 meter atau bermuatan 25 ribu sak semen. Selama berlayar sejak tahun 2001 lalu, telah menempuh rute Lhokseumawe-Penang (Malaysia) sebanyak empat kali dan satu kali rute Penang-Bangkok. Sedangkan di tahun 2004 lalu, kapal ini berlayar dari Pelabuhan Teluk Bayur, Padang dengan tujuan ke Meulaboh, Aceh Barat dan Tapaktuan.

Sementara pada 2007 dan 2008 lalu Kapal Marisa sudah dicarter atau kontrak untuk pelayaran rute Padang-Aceh Barat, mengangkut semen. Dengan tujuan, agar dapat menghasilkan pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Namun, pada 24 September 2010 lalu Kapal Marisa kebanggaan rakyat Aceh Utara itu, saat mengangkut semen dari Sumatera Barat, ke Aceh kandas di kawasan perairan Pulau Tuangku, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil. (arm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar